Manusia tak bisa hidup tanpa cinta
Hidup
tanpa cinta terasa hampa, banyak orang yang bepikiran seperti itu. Cinta yang
mana ini?, manusia hidup di dunia tanpa cinta, hanya hampa saja rasanya?,
beneran tuh...
Sederhananya
manusia mulai dari lahir itu sudah penuh dengan cinta. Tanpa cinta manusia tak
akan hidup sampai dewasa, tak kan mungkin menjadi lebih pintar, tak akan
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di sini kita bicara cinta dalam arti luas,
cinta sejati, dan memang cinta sebenarnya yang manusia miliki. Cinta Tuhan pada
makhluknya, cinta paling besar dan agung yang setiap orang rasakan, semua orang
di dunia tanpa terkecuali, bisa benafasa menghirup O2 dari Tuhan
secara gratis, tua atau muda, yang cantik atau yang agak cantik, yang ganteng
atau yang agak ganteng, yang sakit atau yang sehat, kaya atau miskin, semuanya
dapat menghirup yang namanya oksigen, bebas dan gratis selama manusia itu hidup.
itu satu bukti yang sangat kecil saja cinta Tuhan untuk kita. Ketika kita bayi,
siapa yang rela bangun tengah malam hanya demi menenangkan kita yang sedang
menangis waktu bayi, siapa yang rela membuatkan susu tengah malam untuk kita
saat kita kehausan di tengah malam, siapa yang paling gelisah ketika kita
sakit, siapa yang paling khawatir ketika kita pergi tapi ndak pulang-pulang
sampai malam, siapa yang paling bahagia ketika melihat kita tersenyum, siapa
yang paling rela selama hidupnya menyebut nama kita dalam doanya, siapa yang
rela mengeluarkan banyak uangnya untuk kita gunakan setiap harinya. Bapak dan
Ibu kita yang rela dan ikhlas melakukan itu semua. Itu juga pun baru sedikit
saja contoh Cinta Orangtua pada kita. Masih berani bilang manusia bisa hidup
tanpa cinta itu itu hanya hampa saja. Manusia tak bisa hidup tanpa cinta. Tak
bisa hidup artinya mati. Hanya orang yang sudah tak bernafas yang tak punya
cinta.
Orang
yang berfikiran hidup tanpa cinta terasa hampa itu kebanyakan berfikir kalau
cinta itu hanya sebatas cinta pacar pada kekasihnya. Banyak orang yang stres,
galau, rasanya mau mati tapi ndak mau mati, ndak semangat ngejalanin hidup
hanya karena baru kehilangan cinta dari si pacar. Cinta dari pacar itu sedikit
banget pake banget pake banget lagi trus bangetnya dikalikan sama 100 trus dipangkatkan sama 1000 trus dikalikan
lagi sama 10000 jika dibandingkan dengan cinta Tuhan dan cinta Orangtua kita.
Siapa sih yang bisa mengukur cinta. Yang bisa ya diri kamu sendiri. Cinta
manusia itu bisa diukur dengan menghitung berapa besar, berapa lama dan berapa
banyak pengorbanan orang yang mau kita ukur cintanya untuk kita. Nah tuh, udah
tau gitu kok ya ada yang rela lebih milih pacar dari pada keinginan
orangtuanya, Na’udzubillah min dzaliik...
Cinta
tu sederhana aja, kalau udah bisa ngasih cinta dan kebahagiaan untuk Tuhan dan
Orangtua baru deh kasih cinta kamu pada seseorang yang kelak sudah pasti akan mendampingi
kamu selamanya seumur hidup kamu, yang rela melakukan apapun demi kebahagiaan
kamu, yang rela ada disampingmu ketika kamu sedang jatuh.