2013/06/02

Human and love



Manusia tak bisa hidup tanpa cinta

Hidup tanpa cinta terasa hampa, banyak orang yang bepikiran seperti itu. Cinta yang mana ini?, manusia hidup di dunia tanpa cinta, hanya hampa saja rasanya?, beneran tuh...
Sederhananya manusia mulai dari lahir itu sudah penuh dengan cinta. Tanpa cinta manusia tak akan hidup sampai dewasa, tak kan mungkin menjadi lebih pintar, tak akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di sini kita bicara cinta dalam arti luas, cinta sejati, dan memang cinta sebenarnya yang manusia miliki. Cinta Tuhan pada makhluknya, cinta paling besar dan agung yang setiap orang rasakan, semua orang di dunia tanpa terkecuali, bisa benafasa menghirup O2 dari Tuhan secara gratis, tua atau muda, yang cantik atau yang agak cantik, yang ganteng atau yang agak ganteng, yang sakit atau yang sehat, kaya atau miskin, semuanya dapat menghirup yang namanya oksigen, bebas dan gratis selama manusia itu hidup. itu satu bukti yang sangat kecil saja cinta Tuhan untuk kita. Ketika kita bayi, siapa yang rela bangun tengah malam hanya demi menenangkan kita yang sedang menangis waktu bayi, siapa yang rela membuatkan susu tengah malam untuk kita saat kita kehausan di tengah malam, siapa yang paling gelisah ketika kita sakit, siapa yang paling khawatir ketika kita pergi tapi ndak pulang-pulang sampai malam, siapa yang paling bahagia ketika melihat kita tersenyum, siapa yang paling rela selama hidupnya menyebut nama kita dalam doanya, siapa yang rela mengeluarkan banyak uangnya untuk kita gunakan setiap harinya. Bapak dan Ibu kita yang rela dan ikhlas melakukan itu semua. Itu juga pun baru sedikit saja contoh Cinta Orangtua pada kita. Masih berani bilang manusia bisa hidup tanpa cinta itu itu hanya hampa saja. Manusia tak bisa hidup tanpa cinta. Tak bisa hidup artinya mati. Hanya orang yang sudah tak bernafas yang tak punya cinta.
Orang yang berfikiran hidup tanpa cinta terasa hampa itu kebanyakan berfikir kalau cinta itu hanya sebatas cinta pacar pada kekasihnya. Banyak orang yang stres, galau, rasanya mau mati tapi ndak mau mati, ndak semangat ngejalanin hidup hanya karena baru kehilangan cinta dari si pacar. Cinta dari pacar itu sedikit banget pake banget pake banget lagi trus bangetnya dikalikan sama 100  trus dipangkatkan sama 1000 trus dikalikan lagi sama 10000 jika dibandingkan dengan cinta Tuhan dan cinta Orangtua kita. Siapa sih yang bisa mengukur cinta. Yang bisa ya diri kamu sendiri. Cinta manusia itu bisa diukur dengan menghitung berapa besar, berapa lama dan berapa banyak pengorbanan orang yang mau kita ukur cintanya untuk kita. Nah tuh, udah tau gitu kok ya ada yang rela lebih milih pacar dari pada keinginan orangtuanya, Na’udzubillah min dzaliik...
Cinta tu sederhana aja, kalau udah bisa ngasih cinta dan kebahagiaan untuk Tuhan dan Orangtua baru deh kasih cinta kamu pada seseorang yang kelak sudah pasti akan mendampingi kamu selamanya seumur hidup kamu, yang rela melakukan apapun demi kebahagiaan kamu, yang rela ada disampingmu ketika kamu sedang jatuh.