2013/04/22

Menanamkan Nilai Karakter Pesdik melalui Poster dan Slogan



Menanamkan Nilai Karakter pada Peserta Didik melalui Media Poster dan Slogan dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan    

 Oleh: Indah Afriyanti, Eka Dhinar Adiogo Putra, Atik Athifah,
Mazida Chilya Chumairoh, Zulfaturrohmah
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
 IKIP PGRI Semarang

Abstract
Character education is an investment system of the character values ​​to students. Character education can be integrated in the learning process in every subject because many of the characters contained in the subject of civic education in particular subjects. But the problem is the low interest of students towards, they feel that civic education as a boring lesson. Related to the problems, this article describes the use of posters and slogans media in civic education learning can help teachers attract students to subjects and also instill character values to the student.

Keywords: character education, media, posters and slogans, civic education

Bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi masalah degradasi moral, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, khususnya pada dunia pendidikan dasar atau sekolah dasar. Contohnya saja dengan peserta didik yang sudah tidak mau menghargai teman yang lain, saling bertengkar sesama peserta didik, dan kurang menghormati guru sdan orang tua. Hal ini menjadi permasalahan yang harus diatasi secepat mungkin, dan salah satu solusinya adalah dengan menanamkamkan nilai karakter pada disi peserta didik melalui pendidikan karakter.
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Kemendiknas, 2010 : 116). Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajarn perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari (Muslich, 2011: 86).
Nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam diri peserta didik banyak berkaitan dengan nilai moral yang ada dalam kehidupan peserta didik. Nilai nilai moral tersebut dalam kegiatan pembelajaran di sekolah berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sehingga ketika sedang dilaksanakan kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan maka secara tidak langsung guru juga sedang menanamkan nilai moral atau nilai karakter kepada peserta didik.
Namun permasalahannya saat ini minat peserta didik terhadap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat rendah. Para peserta diidk menganggap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah pelajaran yang membosankan. Jika peserta diidk sudah tidak berminat pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, maka secara otomatis nilai moral yang tertanam dalam diri mereka sangat minim. Padahal jika nilai moral bisa tertanamkan secara tidak langsung dalam kegiatan pebelajaran hasilnya bisa sangat efektif.
Untuk mengatasi permasalahan yang saling terkait tersebut perlu dicari sebuah solusi yang bisa mengatasi masalah secara keseluruhan, baik mengatasi masalah minat peserta didik terhadap pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dan masalah penanaman nilai karakter pada diri peserta didik. Salah satu solusi adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang multi fungsi. Media yang bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran pendidikan kewarganegaran dan menanamkan nilai karakter pada peserta didik. Media poster dan slogan ini sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang membutuhkan media untuk menarik minat peserta diidk pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sekaligus bisa digunakan sebagai media yang digunakan untuk menanamkan nilai moral dan nilai karakter pada diri peserta didik.

            Kajian Literatur dan Bahasan
            Nilai Karakter
Secara bahasa karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang artinya “mengukir”. Sifat utama ukiran adalah melekat kuat di atas benda yang diukir. Tidak mudah usang tertelan waktu atau aus terkena gesekan. Seseorang yang berkarakter kuat akan mudah mewarnai dunia. (Munir, 2010: 1-3). Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai –nilai tersebut, baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan (Muslich, 2011: 84). Menurut Abu Su’ud dkk (2011:53-55) dalam pendidikan karakter terdapat beberapa nilai-nilai karakter,antara lain: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.


              Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kawajiban untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2008: 97). Salah satu tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup besama bangsa lainya (Depdiknas, 2008: 97). Dilihat dari aspek tujuan, tujuan pendidikan kewarganegaraan sinergis dengan tujuan pendidikan karakter yakni sama dengan pendidikan moral untuk membentuk pribadi anak menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik, Ramli dalam (Su’ud, 2011: 47).
Dalam ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan juga terdapat beberapa aspek yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu: (a)  Persatuan dan kesatuan bangsa meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa indonesia, dan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, (b)  Kebutuhan warga negara meliputi hidup gotong royong, kebangsaan berorganisasi dan persamaan kedudukan warga negara, (c) Norma, hukum, dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib sekolah (Depdiknas, 2008: 97).
Nilai-nilai karakter yang berhubungan dengan ruang lingkup materi pendidikan berkewarganegaraan  tersebut antara lain semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli lingkungan, peduli sosial, cinta damai, disiplin, demokratis, dan toleransi. Jadi sebenaranya pendidikan kewarganeganegaraan juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter melalui materi pelajaran. Namun permasalahannya pembelajaran kewarganegaraan hanya menekankan pada kemampuan ingatan atau menghafal materi sehingga peserta diidk cenderung merasa bosan dan terbebani. Maka dalam pembelajaran guru dituntut untuk kreatif mampu menarik minat peserta didik, agar mampu membantu peserta diidk mengikuti pembelajaran kewarganegaraan dengan mudah dan memahami materi tanpa harus menghafal seluruh materi.
             Media Poster dan Slogan
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2010: 121). Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Menurut Djamarah (2010: 124) dilihat dari jenisnya media dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu, media auditif, media visual, dan media audiovisual. Berdasarkan jenis media tersebut poster merupakan jenis media visual karena dalam media poster menampilkan gambar yang mengandalkan indra penglihatan dalam penggunaannya.
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi, atau memeperingatkan pada gagasan pokok, fakta, atau peristiwa tertentu (Nana Sudjana, 2007: 54). Poster yang digunakan sebagai media pembelajaran harus bisa menarik dan memikat peserta diidk sebagai subjek dan objek pembelajaran dalam kegiatan partisipasif penggunaan media. Poster yang efektif dan memikat  adalah poster yang enak dipandang walaupun tidak perlu nyata dalam kejadian yang sangat dramatik serta poster yang memadukan unsur menyenangkan dan menarik hati (Nana Sudjana, 2007: 54).
Poster sebagai media pembelajaran mempunyai kegunaan untuk menarik perhatian karena adanya uraian yang memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati (Nana Sudjana, 2007: 56), dalam hal ini adalah menarik terhadap pesan yang disampaikan dalam poster sehingga menjadi terklesan terhadap media poster tersebut.. Selain itu menurut Arif S. Sadiman (2011:46) poster selain penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, poster juga mampu untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Sehingga kaitannya dengan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan poster diharapkan mampu untuk menarik peserta diidk terhadap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan juga dapat mempengaruhi peserta diidk dan memotivasi peserta diidk untuk dapat menunjukkan perilaku berkarakter sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2008: 97) yaitu agar peserta diidk dapat berkembang secara postif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengna bangsa-bangsa lainnya.
Berdasarkan tujuan tersebut, media poster yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan kewaganegaraan.adalah poster yang berisi pesan tentang karakter-karakter masyarakat Indonesia menurut Depdiknas antara lain; Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dalam menggunakan media poster dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaaraan guru juga perlu memerhatikan dasar-dasar pertimbangan sebagai berikut: (a) untuk motivasi, penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan belajar peserta diidk. Diskusi dapat dilakukan setelah diperlihatkan sebuah poster berkenaan dengan bahan pengajaran; (b)  sebagai peringatan, pesan melalui  poster yang tepat akan mampu menyadarkan peserta diidk, sehingga diharapkan bisa berubah perilakunya dalam praktik kehidupannya sehari-hari. (c) pengalaman yang kreatif, sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi.
   Simpulan dan Saran
Penggunaan media poster dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi peserta diidk sekolah dasar untuk dapat mempunyai karakter dan berperilaku sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Penggunaan media poster tersebut selain mampu memotivasi peserta didik juga dapat membantu mempermudah dalam pemahaman materi kewarganegaraan tanpa menghafal materi terlalu banyak. Media poster membantu guru dalam proses belajar mengajar dan megasah kekreatifan guru dalam inovasi pembelajaran. Pembelajaran penggunaan media poster dalam pembelajaran kewarganegaraan diharapkan mampu menarik minat peserta didik terhadap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik.

Daftar Pustaka
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Karakter Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Perbukuan
Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22, 23 dan 24 TAHUN 2006 Departemen Pendidikan Nasional.
Sadiman, Arief, dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Su’ud, Abu, dkk. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah dan Perguruan Tinggi. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

2 komentar: