Terinspirasi
dari film pendek yang aku tonton di notebook temenku, judulnya “127 hours”
Tuhan, waktu, teman, dan keluarga, adalah empat hal penting yang tidak boleh hilang
dari kehidupan kita. Tanpa Tuhan hidup kita akan lari entah kemana, tanpa
arahan, tanpa aturan, tanpa panduan. Bayangkan saja jika kita tersesat
disebuah tempat tanpa ada petunjuk dan kompas sebagai arahan kita. Dapatkah kita
cepat sampai ditempat tujuan kita?. Bandingkan dengan orang yang tersesat,
tetapi mempunyai petunjuk dan kompas. Waktu adalah suatu yang dimiliki oleh
semua orang di dunia tanpa terkecuali. Semuanya mempunyai waktu yang sama tidak
ada yang lebih sedikit tak ada yang lebih banyak, itulah salah satu bukti kalau
Tuhan itu maha adil. Satu hari 24 jam, satu jam 60 menit, satu menit 60 detik,
semuanya sama. Waktu terus berjalan tak peduli kita sedang terdiam. Hanya orang-orang
yang mau memahami yang mau berkejar-kejaran dengan waktu, terus berusaha agar
tidak didahului oleh waktu. Tapi, coba bayangkan ketika waktu berjalan terus
dan kita tidak bisa melakukan apapun disuatu tempat yang sempit dan
menyakitkan. Waktu tak kan pedulikan kita, sesakit apapun kita, semerana apapun
kita, waktu akan terus berjalan dan meninggalkan kita, tak kan sama sekali
menoleh pada kita. Tapi bagaimana dengan Tuhan?. Tuhan akan senantiasa
memerhatikan kita, Tuhan akan menuntun kita bagaimana cara terlepas dari
keadaan sempit dan menyakitkan seperti itu. Dengan cara Tuhan, kita akan ingat
kalau waktu, teman, dan keluarga sangatlah berharga untuk hidup kita melebihi
berharganya barang termahal apapun di dunia ini.
Ketika sendirian ditempat
yang sepi dan menyakitkan, tanpa ada yang mengenal. Pikiran akan segera
membayangkan apa saja yang pernah dilakukan bersama teman-teman, disaat seperti itulah ternyata manusia akan
mengerti dan memahami rasa syukur yang sebenarnya. Manusia akan mengerti betapa
berharganya teman dan keluarga yang selalu disamping setiap waktu. Hanya rasa
iba terhadap diri sendiri yang bisa dilakukan.
Ketika sadar begitu
berharganya mereka. Berbagai carapun akan dilakukan untuk bisa lepas dari keadaan yang sepi, sempit, dan menyakitkan itu. Cara yang menyakitkan sekalipun akan
ditempuh demi mereka yang berharga, demi mereka yang sayang kita, demi mereka
yang selalu peduli, dan demi mereka yang tak henti-hentinya berdoa untuk kita. Dan
Tuhan akan senatiasa membantu kita walaupun dengan cara yang menyakitkan, Tuhan
akan selalu membayangi kita, Tuhan akan selalu ada di hati kita, segala
keputusan yang terpilih karena hati adalah pilihan Tuhan juga. Dan ketika Tuhan
sudah memilih. Kebahagiaan pun akan senantiasa ada pada kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar